Tips Menjemput Jodoh Dunia Akhirat

Hallo kawan ^_^

Kali ini Asahlah | Bank Of Science akan berbagi Tips tentang “Menjemput Jodoh Dunia Akhirat” yang pernah menjadi salah satu topik diskusi di www.Paseban.com. Perlu di ketahui juga bahwa Admin Bank Of Science adalah member dari Paseban.com. Dan kali ini Admin akan berbagi Tips tentang bagaimana sih cara menjemput Jodoh Dunia Akhirat versi Bank Of Science yang bersumber dari diskusi di Paseban.com bersama Kang Abay (Bayu Adhitya Nugraha), Ikhsanun Kamil & Foezi Citra Cuaca sebagai penulis buku “Jodoh Dunia Akhirat”.

Seperti yang kita ketahui jodoh adalah rahasia Allah. Namun jodoh juga harus di jemput, sama seperti hal nya dengan rezeki. Lalu, bagaimana cara menjemputnya? Tentu dengan cara yang baik dan halal, jangan sampai kita salah kaprah dan salah jalan dalam menjemput nya, hal itu tentu untuk mendapatkan Ridho Allah swt. Karena semua hal yang kita lakukan tak lain hanya untuk mendapatkan Ridho dan Rahmat-Nya kan.

Konsep Jodoh dalam Islam
Konsep Jodoh dalam Islam tidak hanya menyangkut seseorang yang akan mendampingi kehidupan di dunia saja, tetapi juga berkaitan sampai di akhirat nanti. Seorang suami/imam yang baik adalah yang berhasil mengantarkan keluarganya (Istri dan Anak-Anaknya) sampai ke Surga dan terhindar dari Api neraka.

Dalam sebuah dalil disampaikan bahwa keluarga kita, orang-orang yang kita Cintai jika dia beriman maka akan disatukan oleh Allah kelak di Surga nanti. Jadi inilah konsep Islam tentang pentingnya kita mendapatkan seorang Jodoh yang tak hanya memberi kita kebahagiaan di dunia saja, tapi juga di akhirat.

Nah, Sebelum kita memasuki Tips-tips  menjemput jodoh dunia akhirat, kita harus tau apa sih definisi dari jodoh itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia jodoh berarti:

1.       orang yg cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup; imbangan.

2.       sesuatu yg cocok sehingga menjadi sepasang; pasangan.

3.       cocok; tepat.”

Tips-Tips Menjemput Jodoh Dunia Akhirat:

1. Jodohmu adalah Cerminan Dirimu
Jika kita menginginkan jodoh yang soleh/solehah, baik, dan kriteria calon penghuni surga. Maka kita wajib bercermin pada diri kita, apakah kita sudah soleh/solehah, baik, dan kriteria calon penghuni surga juga ?

Mengapa demikian? secara logis dan psikologis seseorang yang taat beribadah tidaklah mungkin suka dengan seorang pemabuk, penjudi, pencuri, atau penjahat bukan? Orang yang baik secara umum akan berjodoh dengan orang baik pula, begitu juga sebaliknya. Hal ini merupakan Sunnatullah (hukum Allah). Sebagaimana janji Allah dalam Al-Quran Surat: An-Nur Ayat: 26
Artinya:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)” (QS. An-Nur: 26)

Dan inilah yang harus dilakukan oleh seseorang yg misal dia belum baik dan atau Jahat tapi ingin mendapatkan pasangan yang baik, maka dia harus berusaha memantaskan diri dihadapan Allah dengan cara :

1. Bertaubat. Taubatan nasuha atas segala kejahatannya. Tidak mengulanginya lagi
2. Belajar untuk terus memperbaiki diri
3. Banyak beramal baik
4. Berdoa dengan penuh kesungguhan

Setelah itu tentunya dia harus berusaha diiringi tawakal kepada Allah dengan keyakinan Allah pasti memberikan yg terbaik untuk hambanya, dan Allah mencintai hambanya yang bertaubat dan kembali ke JalanNya. Bahkan Allah janjikan pertolongan untuknya.

2. Pantaskan Diri di Hadap-Nya
Upaya pertama untuk mendapatkan jodoh terbaik adalah dengan memantaskan diri dihadapan Allah dengan cara memperbaiki diri secara terus menerus, jika diri kita baik maka Allah akan menjodohkan kita dengan orang baik pula. Jodoh setiap orang sudah ada dari Allah. Jadi jika kita menginginkan jodoh yang terbaik maka mintalah kepada Allah untuk memilihkan jodoh yang terbaik untuk kita dengan cara yang diingankan olehNya.

3. Menanti Dalam Taat, Merayu Allah dalam Do’a
Jika memang belum saatnya tiba, maka masa penantian adalah waktu terbaik untuk mengejar impian, belajar dan berusaha menjadikan diri kita Insan terbaik dihadapan Allah.
Lalu berdo’alah terus kepada Allah.

Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi Muhammad SAW Bersabda :
“Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a” (HR Turmudzi dan Hakim)

Rayulah Allah dalam do’a-do’a terbaik di waktu terbaik sepertiga malam terakhir atau setelah shalat. Mintalah pada Allah, Aktifkan “Radar Hati” dengan sinyal yang sangat kuat dari Allah ketika kita dalam masa pencarian.

Jangan pernah berputus asa untuk berdo’a. Do’a yang baik untuk mendapatkan jodoh adalah do’a yang terdapat dalam surat Al Furqon ayat 74 : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.

Boleh saja kita berharap kepada seseorang yang saat ini hadir dalam hidup kita untuk menjadi jodoh kita, namun bersiap-siap lah patah hati saat tidak terpilih. Jadi cara efektif adalah Merayu Allah dalam Do’a. Jangan pernah takut, karena Allah Maha Adil.

Ini dia sepenggal kisah dari Kang Abay (Bayu Adhitya Nugraha), Bank Of Science sengaja hadirkan untuk memotivasi para Pembaca nih.

Kang Abay: “Dulu saya sempat terpisah jarak dan waktu dengan seseorang yang saya harapkan menjadi Jodoh saya (ciee curhat...). Akhirnya karena belum siap menikah saya kuliah di Bandung, dan beliau kuliah di Jakarta. Saya ikhlaskan saja tanpa ikatan/komitmen apapun karena memang tidak boleh, apalagi tidak ada kepastian waktu (Saya juga laki2 anti PHP hehe).

Saya ikhlaskan ke Allah dengan keyakinan jika suatu saat memang sudah waktunya siapapun dia dari Allah pastilah yang terbaik.

Tapi selama di Bandung saya banyak berdoa:

“Rabb, saya amat yakin bahwa janjimu adalah Benar. Bahwa rencanamulah yang terbaik. Jika dia jodohku, jaga dia dalam kebaikan dan kebenaranmu. Dan pertemukan kami kembali diwaktu dan saat yang tepat kami bersatu. Jika dia bukan jodohku, aku yakin ENGKAU sudah persiapkan seseorang yg lebih baik untukku.”

Plong...

Akhirnya, sebelum lulus kuliah Allah pertemukan lagi saya dan dia melalui jejaring sosial.  Dan setelah lulus, ehem... saya datang ke Orang Tuanya, dan akhirnya menikah. Ini tahun ke-5 pernikahan kami...

Benarkan Allah maha adil ? Kuncinya, berdoa dengan ikhlas dan jangan memaksa pada Allah :)"

Nah, bagaimana kawan Bank Of Science menarik bukan? ayoo, jemput jodoh mu !
Semoga bermanfaat ^_^

*“Bukan Cinta yang memilihmu, Tapi Allah yang memilihmu untuk kucintai”