Kenapa Jantung Anda Berdetak Tidak Normal?


Pernahkah anda merasa bahwa jantung anda berdetak tidak normal? Kadang terasa terlalu cepat kadang pula terlalu lambat. Keadaan seperti ini jelas membuat kita resah. Rasa kawatir dan takut mau tidak mau menyelinap juga. Dan makin terasa bahwa satu-satunya pengalir darah dalam tubuh kita itu berdetak tidak karuan. Kalau anda ingin tahu mengapa jantung anda berdetak tidak normal silahkan terus membaca.
Jantung bekerja terus menerus sepanjang hidup kita. Secara sederhana, jantung digambarkan sebagai sebuah organ yang di dalamnya terdapat empat ruangan dengan dinding otot yang kuat dan didesain bisa berkerja selama mungkin. Dinding otot tiap kamar ini berkontraksi dengan berurutan dan tepat mendorong darah sewaktu dicurahkan dengan energi sekecil mungkin sehingga jantung bisa berdetak.
Nah, detakan jantung ini dikontrol oleh pelepasan aliran listrik melalui jantung secara teratur dengan kecepatan stabil. Kecepatan pelepasan aliran listrik ini dipengaruhi oleh impuls saraf dan tingkat hormon yang bersikulasi dalam darah. Kedua hal ini yang mempengaruhi sistem syaraf otomatis yang bekerja otonom. Di sini ada dua sistem syaraf, pertama sistem syaraf simpatis (yang mempercepat detak jantung) dan syaraf parasimpatis (yang memperlambat detak jantung.)
Selain itu, detak jantung juga dipengaruhi oleh sirkulasi hormon efineprin (adrenalin) dan norefineprin ((noradrenalin). Hormon tiroid juga mempengaruhi kecepatan detak jantung. Terlalu banyak hormon tiroid akan mempercepat detak jantung, demikian juga sebaliknya.
Sebenarnya berapa sih kecepatan normal detak jantung? Normalnya jantung berdetak sekitar 60 sampai 100 detak per menit. Tetapi ini juga sangat dipengaruhi dengan usia dan kondisi tubuh kita. Detak jantung juga merupakan reaksi dari aktivitas dan emosi yang kita jalani. Disebut sebagai tidak normal jika kecepatan detaknya menjadi terlampau cepat, disebut juga sebagai takikardi, atau jika berdetak terlampau lambat, disebut sebagai brakikardi. Ketidak normalan detak jantung ini disebut sebagai aritmia.
Penyebab umum dari aritmia ringan adalah konsumsi alkohol berlebihan, rokok, stres atau kurang olah raga. Sementara aritmia berat bisa jadi disebabkan oleh penyakit jantung arteri koroner, fungsi abnormal klep jantung, dan gagal jantung.
Mengenali gejala tidak normalnya detak jantung
Palpitasi, atau kesadaran seseorang atas detak jantungnya sendiri sangat bervariasi. Beberapa orang dapat merasakannya walau detak jantungnya normal. Tiap kali badan dimiringkan ke kiri, kita dapat merasakan jantung yang sedang berdetak. Biasanya kita merasa kalau detak jantung kita tidak normal ketika kita merasa berdebar-debar, kadang cepat kadang lambat bergantian, rasa pusing di kepala, kepala terasa ringan, pingsan, nyeri di dada, nafas menjadi pendek, atau perasaan tidak enak bareng dengan janutng berdebar-debar.
Lalu apa obat aritmia ini?
Kadang dokter hanya menyarankan untuk berolah raga, dan itu cukup untuk menormalkan kecepatan detak jantung, juga mengurangi makan makanan tertentu. Jika dirasa perlu juga bisa dengan memasang alat pacu jantung yang di implant-kan di bawah kulit dada. Alat ini hemat energi, baterainya sanggup bertahan selama 8 samapi 10 tahun. Alat pacu jantung ini akan mengirimkanimuls elektrik pada jantung ketika kecepatan detak jantung dibawah kecepatan detak normal. Jarang sekali ada alat pacu jantung yang dipasang untuk mengehentikan atau mengurangi detak jantung yang terlalu cepat.
http://artikelkesehatanq

2 komentar:

Like Asahlah On Facebook